A. BELAJAR EFEKTIF
1. Pengertian belajar efektif
Belajar yang efektif adalah cara belajar yang dapat meraih tujuan yang ingin dicapai dari belajar
itu sendiri. Pada pembelajaran yang efektif , seorang guru mampu membimbing para
siswanya mencapai kemampuan yang sesuai dengan kompetensi dasar dari materi yang diajarkan.
2. Persiapan belajar yang efektif
Agar belajar menjadi efektif ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan , yaitu :
1). Tumbuhkan motifasi untuk belajar
Motifasi belajar adalah kehendak yang mendorong seseorang melakukan kegiatan belajar
untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mengetahui sejauh mana motifasi belajar anda , dapat
dipandu dengan pertanyaan berikut : mengapa saya harus belajar , untuk apa saya belajar ?
Motifasi belajar seseorang dapat tumbuh karena pengaruh orang lain dan lingkungannya
(motifasi ekstrinsik ) atau memang karena kesadaran sendiri (motifasi intrinsik ) Seorang siswa
mau belajar karena ia mungkin termotifasi oleh hadiah , nilai , rangking , pujian
(penghargaan) , karena mau mencari ilmu atau menggapai cita-cita atau bahkan seorang
siswa yang belajar karena termotifasi untuk beribadah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Jika
seorang siswa sudah memiliki motifasi maka ia akan mudah untuk melakukan kegiatan
belajar.Tinggi rendahnya kemauan seorang siswa untuk belajar bergantung kepada jenis
motifasinya. Seorang siswa yang termotifasi karena nilai , umumnya ia akan belajar jika akan
ada ulangan saja atau ada tugas dari gurunya , selebihnya biasa-biasa saja ia tidak mau belajar.
Berbeda dengan seorang siswa yang termotifasi karena hendak mencari ilmu , maka ia akan
senantiasa belajar walau tidak ada tugas atau ulangan sekalipun.
belajar.Tinggi rendahnya kemauan seorang siswa untuk belajar bergantung kepada jenis
motifasinya. Seorang siswa yang termotifasi karena nilai , umumnya ia akan belajar jika akan
ada ulangan saja atau ada tugas dari gurunya , selebihnya biasa-biasa saja ia tidak mau belajar.
Berbeda dengan seorang siswa yang termotifasi karena hendak mencari ilmu , maka ia akan
senantiasa belajar walau tidak ada tugas atau ulangan sekalipun.
2). Buatlah jadwal belajar yang rutin dan teratur
Setelah seorang siswa memiliki motifasi , buatlah jadwal belajar yang jelas dan teratur
terutama jadwal belajar di luar sekolah. Misalnya setiap hari ada 3 kali waktu untuk belajar,siang
terutama jadwal belajar di luar sekolah. Misalnya setiap hari ada 3 kali waktu untuk belajar,siang
hari (pukul 14.00 s/d 16.00). malam hari (pukul 19.00 s/d 21.00) dan dini hari (pukul 03.30 s/d
05.00). Langkah berikutnya adalah menetapkan jadwal pelajaran.
05.00). Langkah berikutnya adalah menetapkan jadwal pelajaran.
Dalam menetapkan jadwal pelajaran , ada 2 hal yang harus dipertimbangkan , yaitu :
a. Sesuaikan jenis pelajaran yang akan dipelajari dengan waktu belajar yang sudah ditetapkan .
Misalnya : waktu siang untuk mengulang , malam untuk pelajaran eksak seperti matematika
atau IPA dan dini hari untuk pelajaran hapalan . Namun pada pelaksanaannya , masalah
atau IPA dan dini hari untuk pelajaran hapalan . Namun pada pelaksanaannya , masalah
pembagian waktu belajar dan jenis pelajaran dapat bersifat individual dan fleksibel. Artinya
waktu belajar seorang siswa dapat disesuaikan dengan kecocokan siswa yang bersangkutan
waktu belajar seorang siswa dapat disesuaikan dengan kecocokan siswa yang bersangkutan
dan jenis pelajaran pun dapat diatur sesuai dengan kepentingan.
b. Porsi belajar di sekolah dengan di rumah harus seimbang , artinya jika pelajaran
matematika di sekolah belajar 3x seminggu , maka di rumahpun porsi belajar matematika
3x seminggu . Jadi bukan karena faktor suka , maka porsi belajar di rumah banyak tetapi jika
tidak suka porsinya sedikit hal ini tidak dibenarkan.
matematika di sekolah belajar 3x seminggu , maka di rumahpun porsi belajar matematika
3x seminggu . Jadi bukan karena faktor suka , maka porsi belajar di rumah banyak tetapi jika
tidak suka porsinya sedikit hal ini tidak dibenarkan.
Jika jadwal belajar sudah dibuat , maka hendaklah dipatui dan dilaksanakan.
belajar sedikit demi sedikit tapi rutin (sering) masih lebih baik atau lebih efektif dari pada
belajar banyak tetapi tidak rutin (jarang).
belajar sedikit demi sedikit tapi rutin (sering) masih lebih baik atau lebih efektif dari pada
belajar banyak tetapi tidak rutin (jarang).
Lakukan prinsip : 6 x @ 2 jam seminggu = 2jam+ 2jam + 2jam + 2jam + 2jam + 2jam.
Hindarkan prinsip : 2 x @ 6 jam seminggu = 6 jam + 6 jam.
3). Siapkan fasilitas belajar seperti,tempat belajar,alat tulis,buku catatan,buku latihan,buku
pelajaran,dan alat bantu belajar.
4). Jaga stamina baik fisik (jasmani) maupun psikis (rohani) agar tetap dalam kondisi prima,melalui
makan-minum yang cukup dan teratur,olahraga yang teratur,istirahat yang cukup,dan berdo'a.
3.Kiat belajar matematika yang efektif.
a.Belajar matematika di sekolah.
Belajar matematika di sekolah mengikuti kaidah SMART,yaitu :
1.Siapkan pelajaran dengan baik,seperti :membawa perlengkapan belajar dan PR (jika ada).
2.Menyimak uraian yang disampaikan oleh guru dengan baik dan penuh konsentrasi.
3.Aktif bertanya jika ada uraian guru yang tidak jelas.
4.Rajin sekolah dan rajin mengerjakan tugas atau latihan yang diberikan.
5.Tuliskan kembali apa yang diterangkan oleh guru dengan membuat rangkuman materi dan rumus.
b.Belajar matematika di rumah.
Belajar matematika di rumah mengikuti kaidah CERDAS ,yaitu :
1.Catat teori,konsep,dan rumus matematika sebagai rangkuman materi.Mencatat rumus matematika
dapat pada buku saku atau pada kertas yang kemudian ditempel pada tempat yang strategis
sehingga mudah untuk dibaca kapan saja.
2.Efisien dalam mengelola waktu dan efektif setiap kali belajar (tercapai target jangka pendek).
3.Rajin mengerjakan soal latihan dalam jumlah banyak termasuk PR.
4.Disiplin belajar,teratur,dan konsisten.
5.Aktif bertanya kepada teman yang pandai atau guru mengenai soal latihan yang sulit.
6.Serahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang menggenggam segala urusan melalui do'a dan
bertawakal.
4.Mnegembangkan Sikap Positif dalam Belajar.
1.Yakin dapat berhasil dalam kegiatan belajar.
2.Belajar untuk menemukan (membuktikan) atau mencari sesuatu yang ditugaskan.
3.Siap menanggung resiko (tidak berputus asa) jika belajar tidak berhasil.
4.Walau tidak berhasil tetapi tetap tekun karena ketekunan merupakan awal keberhasilan.
B.KIAT MENGATASI KESULITAN BELAJAR.
Beberapa indikasi seorang siswa yang mengalami kesulitan belajar,diantaranya :
1.Nilai mata pelajarannya di bawah nilai sedang (kurang dari 6).
2.Nilai mata pelajarannya di bawah nilai rata-rata kelas (relatif).
3.Prestasi yang dicapai belum maksimal dibandingkan dengan kemampuan intelegensinya.
4.Perasaan siswa yang bersangkutan seperti sulit menangkap pelajaran,tidak dapat
berkonsentrasi,dan lain sebagainya.
Beberapa langkah cara mengatasi kesulitan belajar,di antaranya :
1.Melakukan diagnosa berdassarkan indikasi kesulitan belajar di atas.
2.Pahami jenis kesulitan belajar dan sumbernya.
3.Tentukan jenis bimbingan belajar yang tepat.
4.Tetapkan kepada siapa ia harus berkonsultasi;guru,konselor,psikolog,atau psikiater.
5.Melakukan evaluasi,apakah kesulitan belajarnya sudah teratasi atau belum.
6.Jika kesulitan belajar sudah dapat diatasi,lakukan perbaikan untuk meningkatkan prestasi belajar
sesuai potensi yang dimilikinya.
3). Siapkan fasilitas belajar seperti,tempat belajar,alat tulis,buku catatan,buku latihan,buku
pelajaran,dan alat bantu belajar.
4). Jaga stamina baik fisik (jasmani) maupun psikis (rohani) agar tetap dalam kondisi prima,melalui
makan-minum yang cukup dan teratur,olahraga yang teratur,istirahat yang cukup,dan berdo'a.
3.Kiat belajar matematika yang efektif.
a.Belajar matematika di sekolah.
Belajar matematika di sekolah mengikuti kaidah SMART,yaitu :
1.Siapkan pelajaran dengan baik,seperti :membawa perlengkapan belajar dan PR (jika ada).
2.Menyimak uraian yang disampaikan oleh guru dengan baik dan penuh konsentrasi.
3.Aktif bertanya jika ada uraian guru yang tidak jelas.
4.Rajin sekolah dan rajin mengerjakan tugas atau latihan yang diberikan.
5.Tuliskan kembali apa yang diterangkan oleh guru dengan membuat rangkuman materi dan rumus.
b.Belajar matematika di rumah.
Belajar matematika di rumah mengikuti kaidah CERDAS ,yaitu :
1.Catat teori,konsep,dan rumus matematika sebagai rangkuman materi.Mencatat rumus matematika
dapat pada buku saku atau pada kertas yang kemudian ditempel pada tempat yang strategis
sehingga mudah untuk dibaca kapan saja.
2.Efisien dalam mengelola waktu dan efektif setiap kali belajar (tercapai target jangka pendek).
3.Rajin mengerjakan soal latihan dalam jumlah banyak termasuk PR.
4.Disiplin belajar,teratur,dan konsisten.
5.Aktif bertanya kepada teman yang pandai atau guru mengenai soal latihan yang sulit.
6.Serahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang menggenggam segala urusan melalui do'a dan
bertawakal.
4.Mnegembangkan Sikap Positif dalam Belajar.
1.Yakin dapat berhasil dalam kegiatan belajar.
2.Belajar untuk menemukan (membuktikan) atau mencari sesuatu yang ditugaskan.
3.Siap menanggung resiko (tidak berputus asa) jika belajar tidak berhasil.
4.Walau tidak berhasil tetapi tetap tekun karena ketekunan merupakan awal keberhasilan.
B.KIAT MENGATASI KESULITAN BELAJAR.
Beberapa indikasi seorang siswa yang mengalami kesulitan belajar,diantaranya :
1.Nilai mata pelajarannya di bawah nilai sedang (kurang dari 6).
2.Nilai mata pelajarannya di bawah nilai rata-rata kelas (relatif).
3.Prestasi yang dicapai belum maksimal dibandingkan dengan kemampuan intelegensinya.
4.Perasaan siswa yang bersangkutan seperti sulit menangkap pelajaran,tidak dapat
berkonsentrasi,dan lain sebagainya.
Beberapa langkah cara mengatasi kesulitan belajar,di antaranya :
1.Melakukan diagnosa berdassarkan indikasi kesulitan belajar di atas.
2.Pahami jenis kesulitan belajar dan sumbernya.
3.Tentukan jenis bimbingan belajar yang tepat.
4.Tetapkan kepada siapa ia harus berkonsultasi;guru,konselor,psikolog,atau psikiater.
5.Melakukan evaluasi,apakah kesulitan belajarnya sudah teratasi atau belum.
6.Jika kesulitan belajar sudah dapat diatasi,lakukan perbaikan untuk meningkatkan prestasi belajar
sesuai potensi yang dimilikinya.
C. TRIK BELAJAR EFEKTIF
1. Belajar untuk persiapan ulangan
Dalam menghadapi ulangan harian atau ualangan umum , sebagian besar siswa biasanya
berhadapan dengan kendala utama , yaitu terbatasnya waktu persiapan menjelang hari pelaksanaan.
Ini terjadi karena umumnya siswa sering menunda-nunda belajar , mereka belajar hanya karena
akan ada ulangan saja. akan tetapi , ini juga dapat saja terjadi pada siswa yang rutin belajar
disebabkan karena merasa kurang yakin dengan persiapan yang selama ini mereka lakukan.
Agar persiapan menghadapi ulangan lebih efektif , sebaiknya lakukan hal berikut :
a. Pilihlah pelajaran yang lebih urgent/mendesak untuk dipelajari dengan dasar pertimbangan
sebagai berikut :
1. Belajar untuk persiapan ulangan
Dalam menghadapi ulangan harian atau ualangan umum , sebagian besar siswa biasanya
berhadapan dengan kendala utama , yaitu terbatasnya waktu persiapan menjelang hari pelaksanaan.
Ini terjadi karena umumnya siswa sering menunda-nunda belajar , mereka belajar hanya karena
akan ada ulangan saja. akan tetapi , ini juga dapat saja terjadi pada siswa yang rutin belajar
disebabkan karena merasa kurang yakin dengan persiapan yang selama ini mereka lakukan.
Agar persiapan menghadapi ulangan lebih efektif , sebaiknya lakukan hal berikut :
a. Pilihlah pelajaran yang lebih urgent/mendesak untuk dipelajari dengan dasar pertimbangan
sebagai berikut :
- Pelajaran tersebut belum dikuasai dengan baik oleh siswa.
- Pelajaran tersebut masuk dalam daftar pelajaran ujian akhir.
- Pelajaran tersebut menjadi prasyarat pemilihan jurusan ( SMU ).
- Pelajaran tersebut memiliki porsi belajar banyak ( diperguruan tinggi ).
dikuasai dengan baik. jadi , tidak perlu seluruh pokok bahasan dari pelajaran tersebut harus
dipelajari.
c. Buatlah ringkasan materi dari pokok bahasan yang dipelajari , sehingga jika waktu persiapan
masih ada maka siswa cukup belajar dari ringkasan materi tersebut. itu akan lebih praktis dan
efisien.
d. Hal yang tidak boleh diabaikan oleh seorang siswa adalah persiapan mental. banyak siswa yang
telah siap otaknya dengan materi , tetapi harus menemui kegagalan pada saat ulangan. hal ini
disebabkan mental yang belum siap seperti siswa mudah gugup , kurang teliti , atau tergesa-gesa
dalam menjawab soal sehingga siswa lupa dengan materi yang dipelajarinya. sikap mental yang
perlu diusahakan oleh setiap siswa sekurang-kurangnya ada 4 , meliputi : Tujuan ia belajar ,
minat terhadap pelajaran , percaya diri dan ketekunan.
2. Pada saat ualangan atau ujian.
Lakukan langka menjawab soal ulangan atau ujian dengan trik-trik sebagai berikut :
a. Periksa seluruh lembar soal , jika ada yang tidak lengkap segera hubungi pengawas.
b. Perhatikan seluruh petunjuk pengerjaan meliputi : pengisian data diri peserta , bentuk soal , serta
jawaban yang diminta termasuk sistem penilaiannya. Sistem penilaian biasanya dibedakan antara
penilaian untuk bentuk soal pilihan ganda dengan soal esay atau antara penilaian untuk soal
ulangan dengan soal kompetisi.
c. Bandingkan jumlah soal yang tersedia dengan alokasi waktu yang diberikan. Misalnya naskah
terdiri dari 40 soal dikerjakan selama 2 jam ( 120 menit ) maka itu artinya 1 soal dikerjakan
rata-rata 3 menit ( 120 : 40 ). Dengan demikian , seorang siswa mengerjakan 1 soal paling lama 3
menit , jika dalam waktu 3 menit belum dapat menyelesaikannya maka dianjurkan untuk
pindah kesoal yang lain.
d. Utamakan mengerjakan soal yang mudah terlebih dahulu. jadi , boleh saja seorang siswa mencari
soal yang mudah sebanyak-banyaknya secara acak dan tidak perlu urut , setelah itu baru ke soal
yang sedang sampai soal yang sulit.
e. Jika seorang siswa ragu-ragu dengan jawabannya maka hendaklah siswa mendai opstion jawaban
yang mendekati benar pada lembar jawabannya dengan tanda "titik" sebagai jawaban sementara
sehingga jika waktunya sudah terdesak maka jawaban sementara tersebut dapat menjadi pilihan
terakhir.
f. Pada bentuk soal pilihan ganda , siswa boleh menjawab soal dengan menggunakan cara smart
( singkat dan tepat ). Akan tetapi , untuk soal esay , sebaiknya siswa mengerjakannya secara rinci
dan jelas.
g. Jika seorang siswa sudah menjawab seluruh soal sementara waktu masih ada maka siswa dapat
memanfaatkan waktu yang tersisa untuk mengecek seluruh pilihan jawaban , Khususnya jawaban
yang meragukan dan juga mengecek data diri peserta. Berdasarkan pengalaman , sering ada siswa
yang langsung menjawab seluruh soal sementara ia lupa dengan data dirinya. Akibatnya sangat
fatal , walaupun mungkin lembar jawabanya memperoleh nilai bagus tetapi nilai itu tidak bertuan.
Jadi , jangan korbankan nilai hanya gara-gara tidak lengkap data diri peserta.
h. Pada saat mengerjakan soal , seorang siswa tidak perlu terpengaruh oleh peserta lain atau
memikirkan peserta lain apalagi memberikan jawaban atau bertanya kepada peserta lain. Jika itu
terjadi dan diketahui oleh pengawas ruangan maka hal demikian dapat merugikan siswa itu
sendiri. Lebih baik kerjakan seluruh soal dengan penuh percaya diri dan manfaatkan waktu sebaik
mungkin sampai selesai waktu ulangan.
SELAMAT ANDA TELAH MEMBACA TULISAN INI SEMOGA BERMANFAAT
Diterbitkan oleh Prijo Utomo guru smpn1 purwosari
Lakukan langka menjawab soal ulangan atau ujian dengan trik-trik sebagai berikut :
a. Periksa seluruh lembar soal , jika ada yang tidak lengkap segera hubungi pengawas.
b. Perhatikan seluruh petunjuk pengerjaan meliputi : pengisian data diri peserta , bentuk soal , serta
jawaban yang diminta termasuk sistem penilaiannya. Sistem penilaian biasanya dibedakan antara
penilaian untuk bentuk soal pilihan ganda dengan soal esay atau antara penilaian untuk soal
ulangan dengan soal kompetisi.
c. Bandingkan jumlah soal yang tersedia dengan alokasi waktu yang diberikan. Misalnya naskah
terdiri dari 40 soal dikerjakan selama 2 jam ( 120 menit ) maka itu artinya 1 soal dikerjakan
rata-rata 3 menit ( 120 : 40 ). Dengan demikian , seorang siswa mengerjakan 1 soal paling lama 3
menit , jika dalam waktu 3 menit belum dapat menyelesaikannya maka dianjurkan untuk
pindah kesoal yang lain.
d. Utamakan mengerjakan soal yang mudah terlebih dahulu. jadi , boleh saja seorang siswa mencari
soal yang mudah sebanyak-banyaknya secara acak dan tidak perlu urut , setelah itu baru ke soal
yang sedang sampai soal yang sulit.
e. Jika seorang siswa ragu-ragu dengan jawabannya maka hendaklah siswa mendai opstion jawaban
yang mendekati benar pada lembar jawabannya dengan tanda "titik" sebagai jawaban sementara
sehingga jika waktunya sudah terdesak maka jawaban sementara tersebut dapat menjadi pilihan
terakhir.
f. Pada bentuk soal pilihan ganda , siswa boleh menjawab soal dengan menggunakan cara smart
( singkat dan tepat ). Akan tetapi , untuk soal esay , sebaiknya siswa mengerjakannya secara rinci
dan jelas.
g. Jika seorang siswa sudah menjawab seluruh soal sementara waktu masih ada maka siswa dapat
memanfaatkan waktu yang tersisa untuk mengecek seluruh pilihan jawaban , Khususnya jawaban
yang meragukan dan juga mengecek data diri peserta. Berdasarkan pengalaman , sering ada siswa
yang langsung menjawab seluruh soal sementara ia lupa dengan data dirinya. Akibatnya sangat
fatal , walaupun mungkin lembar jawabanya memperoleh nilai bagus tetapi nilai itu tidak bertuan.
Jadi , jangan korbankan nilai hanya gara-gara tidak lengkap data diri peserta.
h. Pada saat mengerjakan soal , seorang siswa tidak perlu terpengaruh oleh peserta lain atau
memikirkan peserta lain apalagi memberikan jawaban atau bertanya kepada peserta lain. Jika itu
terjadi dan diketahui oleh pengawas ruangan maka hal demikian dapat merugikan siswa itu
sendiri. Lebih baik kerjakan seluruh soal dengan penuh percaya diri dan manfaatkan waktu sebaik
mungkin sampai selesai waktu ulangan.
SELAMAT ANDA TELAH MEMBACA TULISAN INI SEMOGA BERMANFAAT
Diterbitkan oleh Prijo Utomo guru smpn1 purwosari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar